22 August 2010

Sebuah Refleksi

Di setiap hela nafasku terselip

Segala keinginan, harapan, kerinduan

Akan segala yang serba memukau

Hatiku terisi penuh segala angan yang membumbung

Namun yang datang hanya kesakitan, kerisauan dan kebimbangan

Perasaan dan kesadaran hilang datang silih berganti

Tersamar dalam kenyataan semu yang tidak jarang menghampiri

Aku tidak ingin berhenti di sini namun

Kilauan yang menerpa mataku demikian menawan

Tidak kah Kau bolehkan aku sejenak duduk di sini Ya Rabb…

Ku berjanji hanya sekejap

Kau biarkan aku dengan anganku bergaul sejenak

Sebagaimana yang kurengekkan kepadaMu selalu

Bagaikan seorang bocah nakal yang belum cukup akal

Penuh kasih Kau biarkan aku terlena dengan pilihanku

Layaknya seorang bocah yang bodoh kupegang api

Kurasakan sengatan panasnya memanggang

Syukur tidak sampai menghanguskan

Kucicipi anggur yang merah menggoda

Kurasakan sekelilingku berputar…

Tak lagi bisa kurasakan tanganku, kakiku, kepalaku…

Sekejap aku rasakan terhisap

Ke dalam pusaran nafsu yang tiada berdasar

Bukan yang seperti ini yang kuinginkan Ya Tuhan

Sungguh bukan ini…

Kebimbangan dan keraguan kian menyeruak

Tak mampu lagi kubekap kalbu untuk tidak berteriak

Bukan yang seperti ini yang kuinginkan Ya Rabbi

Sungguh bukan ini…

Jangan biarkan aku mengejar mimpi yang hanya ilusi

Jangan ijinkan aku memiliki keinginan yang tidak berdasar

Berulang kali Kau katakan

Boleh jadi aku membenci sesuatu padahal ia baik bagiku

Boleh jadi aku menyukai sesuatu padahal ia teramat buruk bagiku

Maafkan aku Ya Allah…

Untuk kealpaanku mendengarkanMu

Tiada lagi kuijinkan hasrat…mimpi…kehendak dalam diri ini

Kecuali menjadi satu dengan kehendakMu Ya Rabbi

Rasuna, 22 Agustus 2010

Nela Dusan